Beringin yang memiliki nama latin Ficus benjamina L, mungkin sudah tidak asing lagi bagi sahabat semua.
Tanaman ini sering kita temukan tumbuh di tepi jalan, pekarangan rumah maupun di kebun.
Pohon beringin merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk dari Indonesia dan sebagian Australia. Kita dapat menemukan pohon berakar gantung ini di berbagai daerah di Indonesia.
Ficus benjamina dapat tumbuh di berbagai kondisi lahan, termasuk lahan kering atau kurang air.
Pertumbuhan pohon beringin cukup pesat, dapat mencapai tinggi hingga 20-40 meter dengan diameter batang mencapai 100−190 cm.
Tanaman ini identik dengan akar yang menggantung dan menjadi salah satu ciri khas yang dimilikinya.
Akar ganting yang tumbuh pada batang pohon beringin memiliki fungsi sebagai respirasi.
Akar ini akan terus tumbuh sampai nantinya akan mencapai permukaan tanah, perlahan akan masuk kedalam tanah, nantinya akan berfungsi sama dengan akar tanaman yang ada didalam tanah yaitu untuk menyerap air dan nutrisi dari dalam tanah.
Beringin kerap kali dimanfaatkan sebagai pohon peneduh, tanaman hias, juga menjadi favorit bagi penggemar bonsai.
Buah pohon beringin memiliki ukuran relatif kecil dan disukai oleh beberapa jenis burung. Beringin berdaun tunggal, bertangkai pendek, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjangnya sekitar 3-6 cm dan lebarnya 2-4 cm.
Daun memiliki rasa agak pahit, astringen dan sejuk.
Beringin bersifat sebagai pereda demam, anti radang, antibiotik, peluruh keringat, dan peluruh kencing.
Akar pohon beringin mampu menembus lapisan air tanah dangkal sehingga dapat membuka aliran air permukaan.
Beringin dapat digunakan untuk mempertahankan kelestarian mata air, mengurangi erosi, dan tanah longsor.
Kandungan senyawa kimia beringin
Berdasarkan data empiris, diketahui bahwa akar udara / akar gantung dari pohon beringin memiliki kandungan fenol, zat gula dan juga asam amino.
Kandungan zat tersebut dapat mengobati beberapa keluhan penyakit, seperti demam tinggi, rematik, influenza, luka memar, radang amandel, kejang pada anak, disentri, malaria hingga radang usus akut.
Selain itu, dikatakan pula bahwa pohon beringin, khususnya pohon beringin putih memiliki kandungan zat berupa flavonoid, alkaloid dan saponin.
Ketiga kandungan tersebut berperan sebagai zat anti kanker, karena fungsinya memang menghambat sekaligus mencegah pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.
Berikut ini beberapa manfaat beringin untuk pengobatan
1. Kejang panas pada anak
- Cuci bersih 100 gram daun beringin segar
- Rebus dengan 5 liter air selama 25 menit
- Gunakan air rebusan yang masih hangat untuk memandikan anak yang mengidap penyakit ini.
2. Radang usus akut dan disentri
- Cuci bersih 500 gram daun beringin segar
- Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas
- Saring setelah dingin
- Minum hasil saringan pada pagi dan sore hari masing-masing 1/2 gelas
3. Radang amandel
- Cuci bersih 180 gram akar gantung (akar udara) beringin
- Potong-potong dengan ukuran sesuai selera
- Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas
- Tambahkan 1 gelas cuka
- Gunakan untuk berkumur setelah dingin
- Ulangi beberapa kali dalam sehari
4. Bronkitis kronis
- Cuci bersih 75 gram daun beringin segar dan 18 gram kulit jeruk mandarin
- Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas
- Saring setelah dingin
- Hasil saringan dibagi menjadi 3 bagian
- Minum 3x sehari (pagi, siang dan malam hari)
- Lakukan selama 10 hari berturut-turut.
Itulah beberapa manfaat beringin untuk pengobatan tradisional. Semoga artikel ini ada manfaatnya.
Salam sehat.
Sumber Referensi
Tanaman Obat Keluarga 3 (2004). Jakarta:Intisari
Posting Komentar
0Komentar